Rischa Dwi Putri (1), Paramitha Amelia Kusumawardani (2), Nurul Azizah (3), Hesty Widowati (4)
General Background: Early marriage remains a significant public health and social issue, often occurring before individuals reach the legal minimum age. Specific Background: Internal determinants, particularly knowledge, individual education, and parental education, have been cited as factors influencing early marriage, yet empirical evidence is still inconsistent. Knowledge Gap: Limited studies in Indonesia have explored which internal factors have the strongest association with early marriage practices. Aims: This study aimed to analyze the relationship between internal factors and early marriage in Curahkalong village, Jember district. Results: A cross-sectional analytic study was conducted with 38 married women selected by purposive sampling. Data were collected using questionnaires and analyzed with the Chi-square test at a significance level of α < 0.05. Findings showed a significant relationship between parental education and early marriage (p = 0.003), while no significant relationship was found for individual knowledge (p = 1.000) or respondent education (p = 0.180). Novelty: This research highlights parental education as the primary internal factor related to early marriage, while individual knowledge and education were not significant predictors. Implications: The findings suggest that parental involvement and educational background are critical in preventing early marriage, emphasizing the need for family-based reproductive health education programs.
Highlights:
Parental education strongly correlates with early marriage.
Individual knowledge shows no significant association.
Family-based interventions are essential for prevention.
Keywords: Early Marriage, Adolescents, Parental Education, Knowledge, Internal Factors
[1] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta, Indonesia: Kemenkes RI, 2013.
[2] F. Aliyudin and Budyanra, “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Komplikasi Persalinan Wanita Usia Subur di Indonesia Menggunakan Data SDKI 2012 (Aplikasi Analisis Regresi Logistik Biner Multilevel),” Jurnal Aplikasi Statistika dan Komputasi Statistik, vol. 8, no. 2, pp. 115–123, 2017.
[3] R. N. Vidalia and M. Azinar, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkawinan Usia Dini di Kecamatan Sukadana,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 10, no. 1, pp. 115–121, 2022, doi: 10.14710/jkm.v10i1.32080.
[4] BKKBN, Rencana Strategi BKKBN 2015–2019. Jakarta, Indonesia: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2015.
[5] I. N. A. Pramana, Warjiman, and L. I. Permana, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini pada Remaja Wanita,” Jurnal Keperawatan Suaka Insan, vol. 3, no. 2, pp. 1–14, 2018. [Online]. Available: http://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/view/109
[6] P. Kurniasari and F. Yuni, “Early Marriage Increases the Risk of Cervical Cancer Events,” Jurnal Ilmu Kebidanan, vol. 9, pp. 69–78, 2021.
[7] I. Prabantari, “Faktor Penyebab Pernikahan Dini dan Dampaknya dalam Mengasuh Anak: Studi Kasus di Desa Ngerdemak Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan,” Repository Universitas Negeri Semarang, vol. 53, no. 9, 2016.
[8] E. E. Juliawati, A. Novita, and R. A. Yolandia, “Determinan Pernikahan Usia Dini pada Remaja,” SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, vol. 1, no. 2, pp. 53–65, 2021, doi: 10.53801/sjki.v1i2.20.
[9] E. Y. Handayani, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini pada Remaja Putri di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu,” Jurnal Maternal Neonatal, vol. 1, no. 5, pp. 200–206, 2014. [Online]. Available: https://e-journal.upp.ac.id/index.php/akbd/article/view/1112/812
[10] Kemenkes RI, Infodatin: Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta, Indonesia: Pusat Data dan Informasi Kemenkes, 2014.
[11] Rafidah, E. Ova, and W. Budi, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah,” Journal of Paediatrics and Child Health, vol. 40, no. 9–10, pp. 583–584, 2004, doi: 10.1111/j.1440-1754.2004.00470.x.
[12] S. Notoadmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta, 2018.
[13] N. Nurhikmah, B. T. Carolin, and R. Lubis, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini pada Remaja Putri,” Jurnal Kebidanan Malahayati, vol. 7, no. 1, pp. 17–24, 2021, doi: 10.33024/jkm.v7i1.3110.
[14] E. Setiawati, “Hubungan Pengetahuan Remaja tentang Risiko Pernikahan Dini dengan Keinginan Melakukan Pernikahan Dini,” Jurnal Ilmu Kesehatan, vol. 2, no. 2, pp. 1–12, 2018.
[15] N. H. Pohan, A. Kebidanan, and U. Bagan, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini terhadap Remaja Putri,” Jurnal Endurance, vol. 2, no. 3, pp. 424–435, 2022, doi: 10.22216/jen.v2i3.1172.
[16] H. Lubis, E. Ova, W. Budi, and R. Juspin, “Pengaruh Pernikahan Usia Dini terhadap Pola Asuh Orang Tua,” Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, vol. 7, no. 1, pp. 68–79, 2020. [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/343144552
[17] I. W. Desiyanti, “Faktor-Faktor yang Berhubungan terhadap Pernikahan Dini pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado,” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Unsrat, vol. 5, no. 2, pp. 270–280, 2015.